APAKAH BERIMAJINASI ITU HARUS REALISTIS?

Apakah Berimajinasi Itu Harus Realistis? - Ketika  seorang  penonton  dalam  acara  Golden  Ways  Mario  Teguh  bertanya  “Pak Mario,  bukankah  dalam  berimajinasi  kita  harus  realistis?”  Mario  Teguh  dengan karakternya yang khas itu menjawab “Kalau realistis bukan imajinasi namanya. Tapi rencana.

Diri kita memang tempatnya realistis. Namun jangan ragu untuk berimajinasi yang tinggi dan tidak realistis sebab selalu ada Tuhan yang akan membantu kita. Bukankah anda yakin pada Tuhan?

Kalau anda yakin pada Tuhan, bekerjalah dengan imajinasi anda yang tinggi. Sebab Tuhan akan selalu membantu anda melalui apa saja da siapa saja.

Setelah itu apa lagi? Langkah  pertama  yang  paling  asyik  untu  menindaklanjuti  imajinasi  anda  adalah pretending atau berpura-pura. Maka setelah Bermimpi dan menaikkan standar-standar anda  yang  tinggi,  dan  berimajinasi  untuk  menciptanya,  kini  lakukanlah  dengan Pretending. Berpura-puralah menjadi orang dalam impian anda itu.

Setelah anda berpura-pura, anda telah mulah menjadi (be) pribadi impian anda. Dan tenang saja, setelah ini cara untuk melakukannya (do) akan datang dengan sendirinya. Kalau  sudah  begini  anda  tak  akan  terasa  sudah  memiliki  (have)  apa  yang  anda impikan.

Ingatlah  bahwa,  mimpi  yang  sebenar-benarnya  mimpi  itu  adalah  memimpikan pribadi-nya bukan memimpikan apa yang dimiliki pribadi tersebut.



Rhidwan, Edward. The Power of Pretending.